Resistor | Belajar elektronika


Resistor - Resistor adalah komponen elektronika yang bersifat pasif yang berfungsi menghambat laju arus dan tegangan listrik. Resistor merupakan komponen paling penting dalam dunia elektrik dan elektronika karena merupakan bagian dari hukum Ohm yang tak terpisahkan.

Setelah kalian mempelajari tentang Arus dan tegangan listrik, hukum Ohm dan daya listrik, kita akan belajar memahami komponen elektronika. Komponen pertama yang akan dipelajari yaitu Resistor.

Resistor



1 Pengertian Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang memiliki karakter semikonduktor, dimana nilai resistansinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Asal kata Resistor resist yang artinya menahan/menghambat. Resistansi adalah sifat bahan yang dapat menahan/menghambat aliran elektron (kita sebut saja arus listrik).

2 Bahan Resistor

Bahan konduktor adalah bahan yang memiliki resistansi (hambatan) kecil sehingga arus listrik dapat mengalir.Contoh bahan konduktor adalah besi, tembaga dan aluminium yang sangat baik menghantarkan listrik karena nilai resistansinya sangat rendah.

Bahan semikonduktor adalah bahan yang memiliki resistansi (hambatan) dengan karakter tertentu. Contoh bahan semikonduktor adalah silikon, karbon, dan film. Kelebihan bahan semikonduktor adalah aliran arus listrik ini dapat dikendalikan (diatur) berdasarkan kondisi tertentu walau masih mengikuti hukum ohm.

Bahan isolator adalah bahan yang memiliki resistansi (hambatan) sangat tinggi sehingga sulit pada aliran listrik mengalir dibahan ini. Contoh bahan isolator adalah karet dan kayu.

3 Disipasi Resistor

Saat menyatakan resistansi "sebaiknya" disertakan batas kemampuan dayanya. Berbagai macam resistor di buat dari bahan yang berbeda dengan sifat-sifat yang berbeda. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Kenapa?

Karena resistor dialiri arus listrik, dan fungsi utama menahan arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W = I x I x R watt. Ukuran fisik resistor bisa jadi petunjuk, semakin besar resistor, semakin mampu menahan panas.

Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8 Watt, 1/4 watt, 1/2 watt, 1, 2, 5, 10 sampai 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk tabung. Nilai Resistor ukuran besar ini biasanya dicetak langsung dibadannya, misalnya 2,2Ω / 5W

4 Fungsi Resistor

Fungsi resistor adalah menahan arus dan tegangan listrik pada level tertentu sehingga output arus / tegangan sesuai dengan kebutuhan pada rangkaian listrik berikutnya.

  1. Resistor berfungsi untuk membatasi arus listrik yang mengalir melewati dirinya.
  2. Resistor digunakan untuk aplikasi pengukuran arus listrik DC yang memerlukan keakuratan. Misalnya aplikasi pemakaian resistor pada Alat ukur DC, dan tegangan referensi pada voltage regulator.
  3. Sebagai standar di dalam verifikasi akurasi sebuah alat ukur resistive.
  4. Fungsi resistor untuk mengatur tegangan keluar (output) dalam rangkaian power supply.
  5. Dapat berguna untuk aplikasi power, sebab memerlukan frekuensi respon yang baik, daya yang tinggi serta nilai yang lebih besar dari pada power wirewound resistor.
  6. Resistor juga berguna sebagai pembagi tegangan dan arus listrik.


Implementasi pemakaian resistor untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh sederhana, anda ingin mengganti lampu motor dengan led, maka perhitungan sederhanannya seperti ini. (ingat, ini perhitungan sederhana sekali)



5 Simbol resistor dan satuannya

Ada 2 simbol resistor yang umum digunakan:
  1. Simbol resistor versi Eropa
  2. Simbol resistor versi Amerika
Di Indonesia, terutama sekolah dan perguruan tinggi lebih banyak menggunakan simbol resistor versi dari Eropa. Sedangkan pada Industri elektronika, simbol resistor banyak menggunakan versi Amerika. Mungkin karena produk Elektronika banyak dibuat di negara Amerika kali ya...

Satuan resistor adalah Omega (ohm Ω ) Resistor dalam teori dan prakteknya di tulis dengan perlambangan huruf R



6 Tipe-tipe resistor

Ada banyak tipe resistor yang dijual dipasaran, tergantung spesifikasi dan kebutuhan resistor tersebut akan digunakan tujuannya buat apa:
  1. Resistor Linear
    1. Resistor tetap
    2. Resistor tidak tetap
  2. Resistor Non Linear
    1. Thermal resistor (Thermistor)
    2. Light dependent Resistor (LDR)
    3. Voltage dependent resistor (Varistor)
    4. Surface Mount device resistor (SMD)


A Resistor Linear

Resistor Linear terdiri dari beberapa tipe, diantaranya:
  1. Resistor Tetap (fixed resistor)
    1. Resistor carbon
    2. Resistor kawat (Wire wound resistor)
    3. Thick film resistor
      • Resistor Fuse
      • Cermet film resistor
      • Metal oxide resistor
    4. Thin film resistor (SMD)
      • Carbon film Resistor
      • Metal film resistor


    # Resitor Fungsi
    1 Resistor carbon Tipe resistor pertama yang pernah dibuat. Tipe ini sudah jarang digunakan karena kurang stabil saat temperaturnya meningkat. Fungsi utamanya menahan arus dan tegangan listrik rendah
    2 Resistor kawat (wire wound) Resistor ini dibuat dengan cara melilitkan kawat pada bahan semikonduktor (keramik) lalu membungkusnya dengan bahan isolator. Bentuk biasanya memiliki ukuran yang besar. Nilai resistansinya tertulis pada badan resistor. Resistor kawat digunakan dalam rangkaian listrik berdaya besar seperti power amplifier, power suply, dll karena mampu menahan arus dan tegangan tinggi dan tahan panas
    3 Resistor thick film Resistor ini dibuat dari bahan karbon dan film. Beberapa material resistor dibuat khusus sesuai fungsi. Misal fuse resistor dipakai sebagai sekring pengaman arus tinggi (fuse). Jika melebihi ambang toleransi, resistor akan putus.
    4 Resistor thin film Resistor ini dibuat dari bahan karbon dan film. Beberapa material resistor dibuat khusus sesuai fungsi. Kelebihan dari resistor thin film adalah sangat stabil dan tahan lama. Mampu menahan arus dan tegangan dan memilikik toleransi kesalahan yang sangat kecil.
  2. Resistor tidak Tetap (variable resistor)
    1. Potensiometer resistor
    2. Trimer resitor / trimer potensio (trimpot)
    3. Rheostat


    # Resitor Fungsi
    1 Potensiometer Potensiometer termasuk tipe Resistor yang dapat dirubah nilai resistansinya (variabel resistor). Cara merubahnya cukup putar atau geser. Bentuk resistor variabel macam-macam, yang digambar hanyalah sebagian. Implementasi potensiometer yang sampai sekarang masih dipakai adalah pengatur volume suara, grafik equalizer, pengatur tengangan.
    2 Trimmer potensiometer (trimpot) Trimmer Potensiometer termasuk tipe Resistor yang dapat dirubah nilai resistansinya (variabel resistor) versi halus. Cara merubahnya cukup putar atau geser menggunakan obeng mines karena kecil. Bentuk resistor variabel macam-macam, yang digambar hanyalah sebagian. Implementasi trimmer potensiometer yang sampai sekarang masih dipakai adalah pengatur halus (presisi) volume suara, grafik equalizer, pengatur tengangan
    3 Rheostat Rheostat adalah variabel resistor yang digunakan untuk mengontrol arus listrik dan tegangan dalam suatu rangkaian. Rheostat didesain untuk bisa bekerja pada arus yang tinggi, oleh sebab itu secara fisik, rhestat besar dan kuat. Alat ini sering digunakan sebagai pengontrol daya, contoh untuk mengatur intensitas cahaya lampu, kecepatan motor dinamo, pemanas dsb.


B Resistor Non Linear

Resistor Linear terdiri dari beberapa tipe, diantaranya:
  1. Thermal resistor Thermistor
    1. Positive Temperature Coefficient (PTC) Thermistor
    2. Negatif Temperature Coeffisient NTC Thermistor
  2. Light dependent Resistor (LDR)
  3. Voltage dependent resistor Varistor
  4. Surface Mount device resistor (SMD)




# Resitor Fungsi
1 Thermistor Positive Temperature Coefficient Thermistor adalah komponen sejenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah karena pengaruh suhu. Diambil dari namanya Thermistor (Thermal Resistor atau thermally sensitive resistor, ) berarti komponen ini terpengaruh panas (Thermal). Positive Temperature Coefficient (PTC) bekerja secara positif jika semakin tinggi suhu, maka akan semakin tinggi juga nilai resistansinya. PTC banyak dipakai sebagai sensor suhu, misal di kulkas, mesin AC dll.
2 Thermistor Negative Temperature Coefficient Thermistor Negative Temperature Coefficient (NTC) bekerja secara negatif jika semakin tinggi suhu, maka akan semakin menurun juga nilai resistansinya
3 LDR (Light Dependent Resistor) LDR (Light Dependent Resistor) adalah tipe variabel resistor yang nilai resistansinya tergantung atau di pengaruhi oleh cahaya. Nilai Hambatan atau resistansi dari LDR akan berubah rubah tergantung intensitas cahaya yang di terimanya. Semakin banyak cahaya yang di terima akan semakin menurun nilai hambatannya dan sebaliknya pada saat gelap hambatannya akan menjadi tinggi. LDR banyak dipakai sebagai sensor cahaya. Misal lampu otomatis.
4 Varistor (VDR) VDR (Voltage Dependent Resistor) disebut juga dengan nama Varistor adalah resistor yang resistansinya tergantung pada tegangan yang diberikan. Nilai resistansi VDR akan tinggi pada saat tegangan yang diberikan pada VDR tersebut rendah. Sebaliknya, resistansinya akan turun dengan cepat pada saat tegangan yang diberikan pada Varistor tinggi. Dalam praktek varistor digunakan sebagai stabilisator tegangan, akan rangkaian aman dari lonjakan listrik
5 SMD SMD (surface mount device) adalah resistor berbentuk sangat kecil. Biasa ditemui pada rangkaian yang memiliki tegangan kerja kecil, terutama rangkaian digital. Saat ini komponen SMD hampir menggantikan tipe resistor yang umum karena alat elektronika makin hari makin kecil

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url